MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID DISAAT PANDEMI DENGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
MEMENUHI
KEBUTUHAN BELAJAR MURID DISAAT PANDEMI DENGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Pandemi belum berakhir sebagai seorang guru kita diharuskan tetap mengajar dengan semangat penuh kreatifitas agar murid –murid kita tetap mendapatkan pembelajaran yang baik tidak bertatap muka membuat jarak tersendiri bagi seorang guru dengan murid kita membutuhkan solusi untuk mengatasinya nah ada solusi buat kita untuk membuat pembelajaran yang bisa mengakomudir siswa kita dengan baik , pembelajaran yang dapat mendukung semua murid di kelas, pembelajaran yang membuat murid tertarik untuk terus belajar karena sangat mengundang minat murid untuk memenuhi rasa penasaran akan hal-hal baru yang membuat mereka terus tertantang untuk menemukan dan mengekspresikan hasil projectnya sesuai dengan keberagamannya.
Pembelajaran
berdiferensiasi jangan kita salah dalam memahaminya mungkin yang muncul dibenak
kita adalah sesuatu yang berat karena harus memuat banyak perbedaan , memenuhi
kebutuhan tiap murid kita , padahal murid kita jumlahnya banyak wah tentu butuh
RPP yang banyak , ternyata tidak begitu
yang terjadi , dengan murid yang berjumlah besar sangat baik untuk kita bisa
berkolaborasi dengan menumbuhkan jiwa gotong – royong dalam diri murid kita misal
murid yang memiliki kemampuan lebih baik
untuk membantu murid yang kemampuannya masih kurang, sekaligus menanamkan
karakter profil pelajar pancasila yaitu gorong royong dalam jiwa murid kita.
Bagaimana konsep
pembelajaran berdiferensiasi , pembelajaran berdifernsiasi adalah serangkaian
keputusan yang masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang
berorientasi pada kebutuhan murid , keputusan –keputusan yang dibuat tersebut
adalah terkait dengan :
1. Kurikulum
yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, jadi guru
dan murid harus sama – sama jelas dengan tujuan pembelajaran
2. Bagaimana
guru merespon kebutuhan murid , bagaimana guru membuat rencana pembelajaran
untuk memenuhi kebutuhan murid tersebut misalnya apakah ia perlu menggunakan
sumber yang berbeda , cara yang berbeda penugasan yang berbeda dan penilaian
yang berbeda pula,
3. Bagaimana
ia menciptakan lingkungan belajar yang mengundang murid umtuk belajar keras
mencapai tujuan belajar yang tinggi , serta mereka merasa nyaman senang karena
pasti kita akan mendukungnya .
4. Manajemen
kelas yang efektif, bagaimana guru menciptakan prosedur , rutinitas, metode
yang memungkinkan adanya fleksibilitas . Namun juga struktur yang jelas
.walaupun mungkin melakukkan Sesuatu yang berbeda namun kelas tetap berjalan
dengan baik .
5. Penilain
berkelanjutan , bagaimana guru tersebut
menggunakan informasi yang didapat dari proses penilaian formatif yang telah
dilakukannya , untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan , atau
murid mana yang sudah lebih dahulu mencapai tujuan .
Wah menarik bukan, kali ini penulis akan
membagikan sedikit tips dalam menerapkan pembelajaran berdifernsiasi dalam
pembelajaran daring disaat pandemi, terlebih dahulu kita harus mengetahui
menentukan Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pembelajaran mengandung
ABCD singkatan “A” dari audience (audiensi) tentukan siapa yang akan mencapai
tujuan . “B” Behavior (Perilaku) gunakan kata kerja tindakan (Taksonomi Bloom)
untuk menulis perilaku yang akan diamati dan diukur untuk menunjukkan penguasaan
tujuan , “C” Condition (kondisi) jika ada nyatakan kondisi di mana perilaku
harus dilakukan, “D” Degree (kriteria kerja) jika mungkin nyatakan kriteria
untuk kinerja, kecepatan, ketepatan , kualitas yang dapat diterima.
Kesiapan belajar murid
(Readiness) pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar murid
, kita perlu memetakan seberapa murid kita memahami konsep apakah bersifat
mendasar, konkrit, sederhana,terstruktur, tergantung, lambat, atau bersifat, transformative, abtrak, kompleks, terbuka,
mandiri, cepat, hal yang perlu kita atur agar semua bisa seimbang dan harmoni
agar semua bisa terakomudasi, yang lambat kita beri penguatan biar biasa
mengikuti temannya bisa dengan kita minta tolong kepada murid yang cepat membantu
yang lambat dan seterusnya, bisa dengan cara kita bisa membuat poling sederhana
atau angket bisa juga dengan bertanya langsung kepada siswa untuk mengetahui
kesiapan belajar siswa kita.
Minat murid (Interest)
minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk “terlibat aktif”
dalam proses pembelajaran (Tominson 2001) dengan melakukan CekJam yaitu
cocokkan mencari kecocokan antara minat murid dengan tujuan belajarnya, koneksikan
menunjukan koneksi antar materi pembelajaran, jembatani menjembatani
pengetahuan awal murid dengan pengetahuan baru , memotivasi memungkinkan
tumbuhnya motivasi murid untuk belajar, minat murid bisa dilihat dari area kegemarannya
, moda ekspresinya, minat siswa bisa
kita tumbuhkan melalui membuat soal yang
bisa memunculkan seberapa besar minat siswa terhadap materi yang kita berikan,
bagaimana pemahaman awal muird kita bisa kita petakan sejak awal sehingga kita
bisa tahu bagaimana cara menumbuhkannya , membuat koneksi memotivasinya dengan
memahami area kegemarannya dari mode ekspresinya bisa dibuat pertanyaan yang
menantang minat siswa terhadap pelajaran yang kita berikan.
Profil belajar murid , ada
tiga aspek yang harus dipahami guru dari
murid –muridnya yaitu kegemaran murid, pekerjaan orang tua dan cara belajarnnya
, kegemaran murid adalah topic yang 100% bisa membangun kepercayaan murid kita
harus tahu kegemarannya, pekerjaan orang tua mempengaruhi banyak hal bagi
murid, latar balakang keluarga dia sekarnag tinggal dengan siapa, siapa teman dekat
sahabatnya misalnya sangat mempengaruhi
murid kita, mengidentifikasi gaya belajar murid apakah gaya belajar murid kita Termasuk
kedalam pembelajar visual, pembelajar auditori dan pembelajar kinestetik , agar
kita bisa memenuhi kebutuhan belajar murid murid tersebut sesuai dengan gaya
belajarnya msing-masing.
Diperlukan strategi
dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi agar lebih efektif dalam
pelaksanaannya, Strategi mendiferensiasikan pembelajaran dengan 3 diferensiasi
yang pertama
1.
diferensiasi konten merupakan materi
atau informasi apa yang akan diajarkan kepada siswa, koneten dapat dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap
kesiapan,minat dan profil belajar murid maupun kombinasi dari ketiganya, guru
perlu menyediakan alat materi atau media yanga sesuai dengan kebutuhan murid.
2.
Diferensiasi
proses, proses menekankan bagaimana siswa memahami atau memaknai apa yang telah
dipelajari, bisa dilakukan dengan cara menggunkan kegiatan berjenjang atau bertahap menyediakan pertanyaan pemandu
atau challenge yang perlu diselesaikan disudut-sudut minat , membuat agenda
individual untuk siswa (memberikan waktu lama atau durasi untuk siswa
menyelesaikan tugas) kegiatan yang beragam dan tidak monoton
3.
Diferensiasi Produk merupakan kegiatan
menampilkan atau mendemonstrasikan pekerjaan siswa kepada guru ( tugas berupa project). Produk yang
diberikan meliputi dua hal yaitu memberi challenge dan keberagaman atau variasi serta memberikan
pilihan kepada siswa bagaimana mereka mengekspresikan pembelajaran yang
diinginkan.
https://drive.google.com/file/d/1pNX0-L57II3OdMHVBmW5yBW7Ds0UA_-o/view?usp=sharing
contoh rpp yang penulis buat untuk
referensi dalam pembelajaran berdiferrensiasi semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar