BUDAYA POSITIF
Budaya Positif
Sekolah sebagai institusi pembentukan karakter sangat mempengaruhi perkembangan karakter murid khususnya dan membentuk budaya suatu bangsa pada umumnya. Guru memiliki peran yang sangat penting membentuk karakter sebagai budaya positif dalam kelas atau sekolah. Dalam pendidikan di sekolah, karakter murid ditumbuhkan melalui keteladanan orang dewasa, aturan dan sistem sekolah yang konsisten
Berdasarkan filosofi ki hajar dewantara Tidak ada keabadian dalam kehidupan manusia dan lingkungannya. Pengaruh alam dan jaman adalah penguasa kodrat yang tidak bisa dihindari oleh manusia. Anak-anak adalah sebuah kehidupan yang akan tumbuh menurut kodratnya sendiri, yaitu kekuatan hidup lahir dan hidup batin mereka. Maka, Ki Hadjar menekankan arti penting memperhatikan kodrat alam dalam diri anak semasa pendidikan. Artinya Pendidikan itu sudah setua usia manusia ketika manusia mulai bertahan hidup dan mempertahankan hidup dengan membangun peradabannya. Mendidik anak itu sama dengan mendidik masyarakat karena anak itu bagian dari masyarakat. Mendidik anak berarti mempersiapkan masa depan anak untuk berkehidupan lebih baik, demikian pula dengan mendidik masyarakat berarti mendidik bangsa.
Menurut Ki Hadjar, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Dengan demikian, pendidikan itu sifatnya hakiki bagi manusia sepanjang peradabannya seiring perubahan jaman dan berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan batin dan lahir sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu, kemerdekaan menjadi isu kritis dalam Pendidikan karena menyangkut usaha untuk memerdekakan hidup lahir dan hidup batin manusia agar manusia lebih menyadari kewajiban dan haknya sebagai bagian dari masyarakat sehingga tidak tergantung kepada orang lain dan bisa bersandar atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu untuk terwujudnya tujuan pendidikan tersebut diperlukan profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME. kebhinekaan global, bergotong royong, kratif, bernalar positif, dan mandiri. Kita sebagai pendidik harus mengetahui posisi control guru yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak kepada murid semua aspek tersebut harus dimiliki oleh seorang guru terutama calon guru penggerak.
Zaman yang terus berganti membutuhkan pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan zaman oleh karena itu seorang guru perlu meningkatkan belajarnya menjawab tantangan zaman , melakukan refleksi bersama murid setelah selesai pembelajaran agar menemukan solusi dari permasalahan dalam pembelajaran , melakukan kolaborasi dengan sesama teman guru sejawat dengan peserta didik dengan komunitas dan masyarakat melakukkan inovasi untuk menemukan dan menguatkan budaya positif yang telah ada untuk ditingkatkan.
Budaya positif akan mengakar kuat dengan kesadaran dari dalam bukan karena paksaaan atau ancaman , budaya posistif membutuhkan proses dan komitmen untuk terus melestarikannya menguatkannya sampai menjadi karakter dalam jiwa nya , untuk menumbuhkan budaya positif perlu sebuah sistem dan lingkungan yang baik dari sekolah perlu kesepakatan bersama , misal dalam kelas kesepakatan guru dan murid akan kelas yang diinginkan , kesepakatan bersama ini akan memudahkan untuk pencapaian kelas impian bersama , tentu dibutuhkan keteladanan kontrol serta evaluasi pelaksanaanya refleksi sangat dibutuhkan, penghargaan terus diberikan sekecil apaun capaian akan menguatkan terus memperhatikan tumbuh kembang potensi diri seorang murid sesuai dengan bakatnya akan menghadirkan kenyamanan.
Semangat untuk terus belajar, semangat untuk perubahan lebih membutuhkan ilmu batin yang bersih keikhlasan kesabaran sebagai mana seorang petani yang senantiasa bersemangat memupuk dan memelihara tanamannya agar tumbuh dan berkembang sesuai harapan. begitulan ibarat yang disampaikan Ki Hajar Dewantara. keikhlasan ibarat akar dalam tumbuhan tidak kelihatan tapi besar pengaruhnya terhadap tumbuh berkembangnya tanaman namun ketika akar sudah menunjukkan dirinya tidak lagi mengirim makanan karena ingin kelihatan maka tumbuhan akan tumbang , kesabaran terus dipupuk karena proses penanaman budaya positif memerlukan banyak kesabaran menikmati setiap proses dengan penuh kegembiraan kalau ada yang belum sesuai harapan menjadi sebuah tefleksi untuk diperbaiki metodenya kalau ada yang tumbuh berkembang bersyukur dengan berbagi ilmu kepada yang lain agar budaya positif terus tumbuh berkembang dalam kelas kelas kita .
Komentar
Posting Komentar